Baca Artikel

Pesona Gunung Api Banda - BC Ambon Bajalan

Ada yang sudah merencanakan travelling setelah pandemi virus corona berakhir? Jika kalian ingin menikmati pesona alam gunung dan lautan secara bersamaan, pilihannya adalah berkunjung ke gunung api Banda.  Ya, gunung api yang masih aktif ini memiliki ketinggian 1.955 kaki atau 656 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang berada di tengah-tengah kepulauan bernama Kepulauan Banda.

Kepulauan Banda terdiri dari 11 pulau yang luas daratannya mencapai 5.530 hektar. Nama-nama pulau tersebut yakni Pulau Lontar (Banda Besar), Pulau Banda (Pulau Banda Naira), Gunung Api, Ai, Run, Rozengain (Pulau Hatta), Sjahrir, Pulau Pisang, Karaba, Naljalaka, dan Batu Kapal. Dari 11 Pulau terdapat 4 Pulau yang tidak berpenghuni. Bukan karna tanpa sebab, namun ke empat pulau tersebut tidak dapat menumbuhkan tanaman pala yang dikarenakan dipenuhi batu karang.

Terdapat sejarah menarik tentang salah satu pulau di Kepulauan Banda, yaitu Pulau Gunung Api. Gunung Api ini sudah tercatat lama di buku sejarah bangsa Portugis dan juga Belanda. Sejarah pengamatan Gunung Api Banda dicatat sejak tanggal 17 April 1586 dilakukan oleh Bangsa Portugis. Pulau Gunung Api Banda sudah dikenal di mata internasional saat Indonesia masih berada di tangan kolonialisme. Ketika itu, Pulau Gunung Api Banda menjadi salah satu primadona bagi mereka. Hal ini dikarenakan Pulau Gunung Api Banda dengan kondisi tanah vulkanik membuat tanaman rempah tumbuh subur dan mempunyai kualitas terbaik di kelasnya.

Walau terbilang gunung api tersebut masih aktif karena statusnya, tetapi belum ada aktivitas gunung api yang harus membuat masyarakat setempat waspada. Pulau Gunung Api Banda ini juga dilengkapi keindahannya dengan bangunan-bangunan benteng tua peninggalan para kolonialis.

Artikel Terbaru

Eselon I Kementerian Keuangan